Thursday, May 24, 2007

Sekilas Peran suami

Gak adil juga kalau saya gak menceritakan bagaimana suami di PT Badak ini, yang semata mata ditulis dari apa yang saya denger dari cerita, sharing dan curhat suami.

Ketika pertama diterima di PT Badak, suami diterima di Techical Departement di section Facilities Engineering sebagai Mechanical Engineer.
Selama 4 tahun lebih dikit suami berkarya disini kemudian dengan pertimbangan agar lebih luas pengenalan mengenai pabrik ini maka suami dipindahkan ke Maintenance Departement.
Hanya sayang saat itu bargain posisi kurang atau emang lagi sial, pindah ke departemen baru ini bukan suatu keputusan yang bagus kayaknya.
Posisi yang didapatkan sungguh gak enak banget.... pokoke tahun2 prihatin buat kami semua.


Juga sempet kedengaran juga omongan sesama pegawai yang menuduh suami gak capable jadi dibuang ke departemen yang kurang bergengsi atau lain lagilah; pokoke gak usah heran tinggal dikomplex mah selalu aja penuh dengan gosip, entah bener atau tidak.

Kebetulan juga kepindahan suami neh, kondisinya juga kurang beruntung, jadi ini memang memicu gossip yang kurang sedap.
Dan memang bener2 disaster banget deh selama di Maintenance ini, gak enak buat suami juga buat saya, untung gak lama hanya 2 tahun lebih aja dalam masa "penjajahan" ini.

Kemudian ditarik kembali ke Technical selama hampir 2 tahun, naik ke golongan jabatan yang lebih tinggi, tapi kemudian kudu kembali ke Maintenance lagi tapi kali ini dengan posisi yang lebih bagus untuk suatu section baru sebagai Reliability Engineer.

Disekolahkan khusus dan diberi macam2 keahlian dibidang ini oleh perusahaan bahkan bisa mengambil gelar khusus sebagai CMRP (Certified Maintenance and Reliabilty Professinal ) di Nashville USA.
Dan bangganya suami adalah CMRP pertama di Indonesia saat itu (tahun 2002).

Nah bekal sebagai Reliability Engineer inilah yang ternyata sekarang dipakai banget dalam mengapply keperusahaan dunia/ go international.
Karena diluar sana , profesi sebagai Reliability ini masih sangat langka, karena kerjaan menganalisa ini bukan kerjaan mudah buat sebagian orang.

Pekerjaan ini adalah menghandalkan kilang, mengoptimasikan pabrik/kilang dengan analisa yang tepat agar kerusakan pada kilang dapat diperkecil misalnya dari 4% menjadi 1%.
Bukan pekerjaan yang mudah sebenernya, tapi anehnya ketika banyak perusahaan diluar sana sangat mencari engineer dengan skill semacam ini, ternyata diperusahaan tempat mas bekerja saat itu pekerjaan ini kurang disukai.

Kenapa ?
Biasalah kalau mesin2 jarang rusak maka vendor juga jadi kurang lapangan kerjanya, kalau vendor kurang proyek, ada sebagian yang kena imbasnya...

Siapa ? gak nuduh gitu aja tapi ada.

Juga uniknya pada saat suami akan ambil sertifikasi, masih ada yang nyeletuk ngapain seh pake ambil2 sertifikasi tsb ( maklum dikiranya gak ada gunanya neh sertifikasi) dan memang ketika masku lulus tahun 2002 maka tahun berikutnya, 2 teman sejawat yang dikirim untuk ujian tsb, hasilnya gak ada yang lulus....
dikira mudah ya ? heheheheh....

Dari skill dan sertikat bergengsi yang masku miliki saat itu, blio juga dipanggil beberapa kali untuk menjadi pembicara dalam macam2 presentasi juga pengajar dalam beberapa macam course baik dalam dan luar negeri.
Uniknya diluar perusahaan masku dapet macam2 penghargaan karena capabilitynya dalam bidangnya ini, tapi bagaimana didalam ? hmmmm....

Sebagai gongnya, ketika saatnya suami naik golongan, ternyata ditunda kenaikannya golongannya tanpa alasan yang jelas.
Atasan suami, kelihatannya play safe aja , gak mau juga memperjuangkan hak anak buahnya.
Yang ada malah ditawari pekerjaan sebagai section head : training section...
duh gak nyambung jek ama skillnya, dan sayang banget kan karir sebagai reliabilitynya jadi ilang kalau gitu.
Kita mah gak gila pangkat, tapi ingin tetap dijalur yang ditekuni dengan reward yang sesuai saja.
Kalau itu sulit dipenuhi ya gak ada salahnya buat mencari lahan dimana pekerjaan yang dijalani sebagai Reliability ini dihargai.

Maka ketika ada tawaran bekerja pada perusahaan yang lebih bergengsi, dan go internasional, ya why not tidak diambil....
Ngapa juga kudu mempertahankan perusahaan yang tidak lagi mau memberi rewards yang sepadan bagi pekerjanya, sedangkan perusahaan diluar sana ada yang sangat bisa menghargai pekerjaan suami ?

Anehnya ketika suami pindah keperusahaan yang baru ini, mereka heran dan nyaris tak percaya, karena dalam usia hampir setengah abad (49 tahun lebih 10 bulan), bisa go international dengan jabatan yang bagus sebagai senior reliabilty engineer dan "lain2nya" juga bagus....
Mereka pikir kami hanya mengada ada saja...
Bahkan setelah setahun kerja disini, suamiku kasih kartu namanya, dikira baru aja keterima diperusahaan baru ini....

Padahal pak GM PT Badak pada saat itu udah sangat aware ketika terdengar gossip bahwa suami akan mengundurkan diri, sempet kami denger dari sekertaris blio cerita, bahwa pak GM berkata :" Pak Bambang neh gak usah nunggu sampai keluar pintu untuk dapet kerjaan lain, belum keluar pintu juga dah disabet orang..."

Emang bener seh penilaian blio ini, hanya sayang bawahan2 blio nih gak ada yang perduli dengan warning ini.
Tapi ketika kami beneran pindah, mereka malah seperti aneh pada kami dan bahkan uniknya lagi, satu2nya pegawai yang pamit dengan hormat, keluar dengan baik2, gak diadakan acara farewelll party....
apakah itu tanda2nya adanya .......?

Melek deh para boss kecil..... ternyata PT Badak bukan segalanya, masih banyak perusahaan dunia yang lebih baik yang ternyata, yang juga lebih bisa menghargai apa yang ditekuni oleh suami.
(Juga setelah suami keluar, banyak lagi engineer handal lainnya juga pada keluar untuk go international.....jadi berarti memang banyak kekecewaan disana).

Akhirul kata, apa yang suami capai saat ini "mungkin" sudah mencapai suatu titik kulminasi ( mungkin juga belum kulminasi, who knows, rejeki orang kan gak ada yang tau ), tapi titik ini bukanlah dicapai tanpa pengorbanan dan perjuangan berat.
Jangan hanya dilihat bagaimana masku saat ini, tapi lihatlah bagaimana perjuangan masku dari awal, dari saat dia prihatin dan dari saat dia mulai meniti karir mulai sebagai Mechanical Engineer hingga sebagai Senior Reliability Engineer di karir internasional, bukan sesuatu yang mudah dan tanpa perjuangan yang gigih.
Semua ini juga atas pertolongan dan kuasa Allah, kalau sampai pada akhirnya masku bisa disejajarkan atau bahkan mungkin lebih baik dari para sarjana kelas dunia.

I am very proud of you.
( dedicated to mas Bambang for our 24th anniversary).

0 Comments:

Post a Comment

<< Home