Thursday, May 24, 2007

Bontang dan dialeknya

Setiap daerah selalu ada dialeknya yang khas, dan dialek Bontang ini kayaknya banyak terpengaruh dengan orang2 yang datang dari Sulawesi Selatan, karena memang jumlah komunitas mereka cukup dominan dan banyak. Karena kebetulan "cabin crew" ( mulai dari asisten, pembantu2 freelance, pak delivery juga pak kebon saya) kebanyakan dari Sulawesi Selatan maka banyak sekali hal unik yang saya alami dengan bahasa yang mereka biasa pakai.Sekarang jadi kenangan yang sangat indah buatku walau pada saat itu kalau denger paling engga alis naik dikit......

Dialek yang cukup pupoler adalah akhiran naa. Mungkin kalau di umum seperti pada penggunaan kata lho.

Seperti kata : jangan ambil yang ini naa, yang diatas koper tuh naa.....

Lalu kata kah ? Biasa digunakah untk bertanya. kalau yang ini mungkin gak terlalu aneh banyak juga dalam bahasa Indonesia umum dipakai.

Jadi besok kah acaranya, bukan nanti kah ?

Ada lagi yang bikin alis naik waktu pembantuku bilang : "taxi sekarang naik deh bu, anak sekolah gak cukup sekian seharinya sekarang...."
jangan salah taxi di Bontang itu adalah angkot.......

Kalau kata ini sih istilah yang mereka pakai kalau membicarakan dua tempat tapi pemilihan diatas dan dibawah itu, saya sampai sekarang masih kurang paham, soalnya kadang rumah kami yang letaknya dibawahpun dibilang diatas.

Jadi contohnya kami kan sering sharing tukang kebun dengan teman, lalu pernah Pak kebunnya bilang : " Bu, saya besok kerumah ibu dibawah dulu ya baru keatas....."
Coba kalau gak ngerti apa maksudnya? Maksudnya mau rumah ketemenku dulu yang dia sebut dibawah dan akan kerumahku yang dia sebut diatas.
Padahal rumahku lebih rendah kali letaknya dari temanku itu tapi mungkin karena tipe rumah saya besaran dari temanku itu maka disebut diatas.... mungkin......

Kata ini yang kemarin aku keceplosan ngomong ama teman dan dia heran....Kata turun. Penggunaan kata ini dipakai untuk istilah keluar dari tempat tinggal kita. Ditanya ama teman kapan terakhir aku ke Dubai ? Maka jawabku adalah : "Wah udah lama ya aku gak turun lagi ke Dubai" . Dulu diBontang kalau kami main keBalikpapan, sampai diBalikpapan selalu supir bilang, "bu, kok udah lama gak turung ?" kalau kata suami, dianggap kita nih bertapa aja, pake acara turun gunung.....

Kata yang satu ini suka bikin geli, Kalau Selamat. Mungkin juga terjemahan dari InsyaAllah, jadi selalu saya denger dari pembantu ngomong : " Bu kalau selamat bapak pulangnya kapan?". Kalau kita artikan harfiahnya kan seolah suamiku bisa juga gak selamat dong.....

Pernah juga si pembantu waktu saya tanya "kamu mudik sampai kapan ?", dan dijawabnya : "kalau selamat ya sampai Mei".......

Kalau lidah medhok itu biasanya agak repot membedakan antara mana yang dibaca ng dan n......
Kadang orang disana nyebut Bontang bisa dengan Bontan. Lalu bilang : ijin jadi ijing.
Geli bener waktu pembantuku bilang : "bu, saya ijing ya 2 hari mau daftar anak sekolah"......
atau yang sulit dimengerti waktu saya denger kalimat : " Iyakah bisa ambil uan nya di ban mandiri yang di Bontan aja ? ". "Iya, kamu tinggal ijing keluar ama bosmu naa, buat ambil uan nya".

Kadang malah ada yang medhok banget sampai bilang huruf p juga susah jadi mereka bilang ikan kakap itu dengan : "itu bu, ikan kakat nya...."

Yang ini kudengar waktu pembantuku cerita seru tentang anak2 yang main bola djalan. Dia bilang : " anak2 itu nakal betul main bola dijalan, padahal kan jalan raya rame gitu, kalau sampe diinjak mobil kan kita orang tua yang susah.....

Waduh kapan mobil punya kaki, cukup unik ya ?

1 Comments:

At 9:52 AM, Anonymous Anonymous said...

hihihi, pengalaman saya juga sama bu.. cuma beda di "kalo selamat".. btw, saya masih tinggal di tarakan. Salam kenal..

 

Post a Comment

<< Home